Bahasa Romeo




Sesak, dingin merayapi arus lintas udaraku...
Sunyi, rakus merebut indahnya malamku...
Kabut, apakah dibalik itu bahagia atau hanya kepedihan...
mengapa mengikatku lebih dalam, tega melarutkanku begitu kelam...
Aku hidup dalam belenggu, mengikatku, membuatku kaku tak berdaya hampa asa..
(by : bahasa romeo)



sukar meretas pikiran tentangmu
layaknya kabut memberikan hal diluar nalar
entah itu jurang ataupun pemandangan elok
entah itu kesedihan ataupun kebahagiaan sejati
sesulit itukah menjelaskan semuanya
atau kau menuntut bersabar?
ah aku hanya manusia biasa yg terkadang tak dapat mengelakkan sang khilaf menggrogoti pikiranku
luka yg tak kasat mata membusuk & menghiasi tulangku
tersayat seperti silet karat yg sengaja memelan, meliuk seirama aliran darah
daya ku pun melemah menunggu jawaban itu
tubuh mulai kaku membisu & membiru
biarkan aku tetap mengawang diantara bumi & langit
agar damai tetap bersahaja denganku
untuk menunggumu..menanti..& memahamimu
(by : bahasa romeo)




Rinduku lumpuh, amarahku membuncak, ilusi gila beradu pada melankolia..
yang membuatku perlahan terkikis dan lapuk...
Jiwa ini akhirnya jatuh pada status melankolia..
yang semakin mendekatkanku pada ujung hayatku..
(by :  Chika)





apa kabar? masih ingat? dulu aku yang selalu datang ke rumah kamu, 
memberikan hadiah kecil,
 mengajakmu makan malam,
 mengajakmu nonton,
 serta selalu melapor ketika aku ada kegiatan..
ah ingatan ini sungguh kejam, ingin ku-matikan namun apa daya, penyesalan besar tak bisa kubendung ketika hal kecil yang mampu merampas kisah kita..maaf, kalau saya membahasnya mungkin ketika butiran darahku melambat, denyut jantungku melemah, kinerja otakku terputus serta waktuku telah tiba, maka tak ada lagi memori indah mengenai kita, salamku cinta..
(by : Bahasa Romeo)






Jumat itu, ya hari itu!
mengapa Kau menghancurkan semuanya

menghancurkan impianku
yang dengan susah payah kubangun untuk membahagiakan orang tuaku
yang sengaja kubangun demi masa depanku
Kau hancurkan semua mimpi-mimpi indah yang telah kupersiapkan
Kau hamburkan segala rencana-rencana yang telah kususun rapih dipikiranku
apakah aku tak mematuhi perintahmu wahai Sang pemilik waktu
apa Kau sedang memainkan takdir yang tak bisa ku jamah
sungguh sempurna cobaanMu, bisakah Kau menyempurnakan hatiku dalam menerimanya
menyempurnakan jalanku dalam menghadapi cobaanMu..
(by: Bahasa Romeo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar