Gunung Papandayan, Garut

Gunung Papandayan terletak didaerah Garut, perjalanan kami menuju dai Bandung menuju Garut memakan waktu 4 jam dengan menggunakan mini bus. kami memilih berangkat malam agar keesokan paginya kami dapat memulai pendakian. setelah sampai di Garut, tepatnya di terminal kami pun bergegas untuk mengisi perut yang sudah tidak bersahabat setelah melalui perjalanan. kemudian kami memilih untuk bermalam di POS pelayanan informasi yaa.. meskipun tidurnya dikursi dan berbantal-kan tas yang kami bawa, namun itulah cerita yang kami rangkai dalam pendakian kali ini, dan bukan hanya kami saja, pendaki-pendaki lain pun ada yang sudah bergegas untuk melakukan pendakian selanjutnya setelah mendaki gunung Papandayan tersebut. dan kami pun bertegur sapa sesama pendaki dan menanyakan medan yang akan kita tempuh.

Keesokan harinya setelah melaksanakan sholat subuh dan re-packing barang yang ada di carrier kami pun menyusun rencana dan melakukan ritual alias berdoa agar masih tetap diberikan kesehatan dan keselamatan sampai menuju puncak.

Berdoa..dimulai

Ready to Rock


Setelah semuanya telah siap, kami pun berjalan menulusuri terminal untuk menyewa sebuah angkutan umum untuk melanjutkan perjalanan menuju gerbang Papandayan yang memakan waktu sekitar setengah jam dari terminal Garut, tapi sebelum itu kami mengisi energi sebelum keberangkatan.

mengisi energi

Nah seperti inilah suasana santapan pagi kami sebelum berangkat menuju gerbang Papandayan, ngisi energi dulu biar makin macho naiknya..hhehehe sembari menunggu angkutan umum datang.



Angkot oh Angkot


angkutan pun tiba, nah sekarang mengikat carrier diatap mobil dan memperhatikan barang-barang yang ingin dibawa. untuk menghemat biaya perjalanan kami sepakat untuk tidak menyewa angkutan umum tersebut dikarenakan muatan dari pihak kami hanya 8 orang, jadi yaa didalam angkot tersebut sempit-sempitan, pokoknya si supir bakalan masukin si penumpangnya sampai benar-benar badan si penumpang nggak bisa bergerak akibat sempit-sempitan..bayangin aja kalo udah full, sesak, terus yang pake minyak rambut, minyaknya meleleh terus yang habis makan telur kentut, beuh lengkap ngalahin porsi Martabak Special..hhahaha tapi itulah ceritanya, cuman satu didalam benak gue yaitu NIKMATI.



Suasana di angkot

Tiba digerbang Papandayan untuk menuju Pos pertama kami menyewa mobil pick up, dengan harga 35 ribu/orang, untuk harga segitu menurut gue wajar karena jalanan menuju Pos pertama cukup..cukup hancur, rada serem soalnya disamping kiri kanan kami jurang, ya walaupun rada serem namun semuanya tertutupi setelah kami disuguhkan pemandangan indah dan udara yang sangat alami

pemandangan di awal perjalanan

pemandangan di awal perjalanan

Gimana? Indahkan Hhehe..dan sesampainya di Pos pertama kami pun beristirahat sebentar dan biasa narsis-narsisan dulu biar ada barbut alias barang bukti bahwasanya kami pernah mendaki gunung Papandayan.(Lebay padahal buat ganti DP)


Pos pertama Gunung Papandayan


setelah mengambil beberapa gambar di Posko pertama dan mengurus pendaftaran izin mendaki di kantor administrasi... LET'S ROCK!!

Lets Rock Guys!

Nah pada perjalanan kali ini, medannya berkerikil dan yang agak rumit dalam pendakian ini yaitu asap belerang yang sangat menyengat, karena ada sebuah alur belerang yang panjang layaknya sebuah sungai..kami pun masing-masing memakai masker yang sudah disediakan untuk menghindari bau belerang yang menyengat tersebut, dan seperti biasa di tengah perjalanan pun kami bertemu dengan pendaki-pendaki lainnya yang sedang turun, dan kebiasaan seorang pendaki jika bertemu dengan pendaki lainnya yaitu saling memberikat support ex : "Semangat yoo mas! bentar lagi kok" sebenarnya masih jauh namun mindset kita dirubah menjadi dekat, jadi semangatnya menggebu-gebu untuk mencapai puncaknya..


rehat sejenak

Ditengah perjalanan kami beristirahat disebuah sungai yang airnya sangat jernih, dingin dan segar, sampai-sampai segarnya ngalahin A*UA hhaha..

Segerrrr!

Segarnya sungai di Papandayan

Nih penampakan di sungai tersebut, pengennya sih nyebur dulu biar tambah segar, namun kami mengejar waktu untuk sampai di taman perkemahannya tersebut. dijalan kami bertemu Akamsi (Anak Kampung Sini) Gokilllll, mendakinya naik motor...wong edan kalo jatuh ga tahu deh jadi apa, soalnya kiri kanan jurang. tapi mungkin mereka sudah biasa dan rasa takut mereka pun sudah mati sama hal-hal itu.

Pemandangan di Pendakian

ini dia alur yang telah kami tempuh, agak muter-muter dulu sih, tapi gak berasa soalnya pemandangan seger terus..jadi kita tetap on fire..Hhhaha

Welcome to Pondok Salada

Dan akhirnya kami pun sampai di Pondok Salada, kemudian kami membongkar masing-masing carrier dan membagi tugas masing-masing..

Koki dadakan

Pondok Salada

Tempat kita bermukim, mengambil posisi yang  dekat dengan aliran sungai, mengantisipasi jika ingin buang air kecil/besar dapat dengan mudah untuk mendapatkan air.



Sore hari di Pondok Salada

Suasana sore di Pondok Salada, sangat bersahaja dan ramah...

Setelah semuanya selesai kami pun melanjutkan dengan makan siang, malam serta melanjutkan dengan beristirahat sambil mengeluarkan curahan hati..Hhahaha (Lebay banget).


Pagi hari yang indah

Pagi hari yang sangat dingin, saatnya perenggangan badan, nguap dan bercanda..


Pemandangan dari Pondok Salada


Setelah melakukan sarapan pagi dan meminum secangkir susu, kami pun menyiapkan diri untuk mencapai puncak dari gunung Papandayan ini, dengan melalui taman Teletubies (biasa kami menyebutnya) yang memiliki banyak Edeulwis dan melalui hutan mati akibat terkena belerang.

Taman Teletubbies

Hutan mati

Puncak Gunung Papandayan

Dan inilah puncak Gunung Papandayan yang kami capai, sebenarnya masih ada yang lebih tinggi namun masih aktif, daripada mengambil resiko, mending kita sampai di puncak pertama saja,

Beberapa penampakan di puncak gunung Papandayan, Selamat Menikmati..







Sekian perjalanan yang gue bisa bagi, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar